Saturday, January 19, 2013

Ayo bercocok tanam!

Musim penghujan sudah pasti datang setiap tahunnya, lamanya tak tentu kadang lebih dari 6 bulan kadang terlalu pendek untuk menghilangkan dahaga tanah. Jika hujan datang berhari-hari pasti air yang turun juga banyak, air itu membutuhkan tempat untuk lewat atau mengendap, mungkin semua orang tahu menahu soal ini, baik orang kaya atau pun miskin, orang pinter atau pun orang goblok, mungkin hanya orang gila yang tak memperhatikannya..
Sudah tahu situasi dan kondisi bagaimana di musim hujan, ternyata kita (saya dan kalian) tak juga semakin sadar bagaimana mengelolanya, terbukti setiap tahun acara tahunan itu selalu diperingati dengan penuh tangis penyesalan, setiap tahun pula banjir itu segera dilupakan tak berbekas, segera setelah banjir bandang surut. Sudah menjadi tabiat asal manusia mungkin, gampang melupakan yang susah payah tapi tak bakalan lupa soal kesenangan..
Solusinya mungkin semua orang juga tahu, baik anggota dewan yang suka bikin undang-undang, presiden yang suka instruksi, para menteri babu presiden, pejabat ber-eselon, pengusaha yang selalu cari laba, pengamen miskin kota yang rajin mngumpulkan receh dan buruh pabrik yang bukan robot, salah satu solusinya yaitu memperbanyak pohon yang bisa menyimpan air di dalam tanah selain memperbanyak bangunan perumahan untuk tempat tinggal manusia sendiri.
Akar pohon telah terbukti membantu menahan tanah tak longsor di tebing-tebing dan kebutuhan air untuk minum tetap terpenuhi, secara keseluruhan pohon akan rakus meminum air hujan yang turun, kemudian dengan proses berliku melalui daun dikentutkannya oksigen, sebuah partikel yang semua orang juga tahu sangat dibutuhkan untuk makhluk hidup mengeja wantah di planet bumi kita.
Kalau semua orang sudah tahu, anak ingusan pun akan bertanya kemana pengetahuan mereka selama ini disimpan? Mungkin banyak pula yang mengeluh dan bertanya-tanya tak habis pikir, bagaimana para pemimpin eh.. penguasa negeri ini bertingkah laku! Ah sudahlah semua orang juga sudah tahu itu, tak perlu memanjang-manjangkan tulisan untuk hal itu.
Saudari Limbuk sebagai contoh mayarakat biasa yang sederhana tak perlu lagi berkeluh kesah namun selalu berkampaye di mana-mana AYO BERCOCOK TANAM!!!

s.m.

No comments:

Post a Comment