Saturday, October 16, 2010

Tirto Adi Suryo

Tirto adi Suryo
Originally uploaded by Sri Maryanto
Dalam tetralogi Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca, karya Pramudya Ananta Toer, tokoh perintis persuratkabaran yang satu ini dikupas tuntas dalam kemasan roman sejarah, aku pertama kali membacanya di rumah kontrakan Waw-Nino, empunya rumah simbok Giman punya cucu bernama Rizal, Prancak Glondong, Sewon, yang bawa bukunya waktu itu Budeng!! begitu membaca dari kalimat awal, langsung aku tak bisa menunda lagi untuk membacanya sampai tuntas..T.A.S..!!
Satu lagi buku dari almarhum Pram - Sang Pemula, yang mencoba secara ilmiah menyusun serpihan-serpihan dokumen sejarah yang tersisa dari bapak pers Republik Indonesia ini.
Sejarah resmi sangat kurang memihak pada sepak terjang dan sumbangsih dari pribumi pertama yang menerbitkan koran pertama berbahasa melayu pasar, yang sekarang berevolusi menjadi bahasa nasional kita: Bahasa Indonesia.
Pondasi yang paling mendasar telah dibangunnya untuk sebuah negara yang paling majemuk di seluruh muka bumi yaitu dengan Bahasa. Dengan memilih sebuah bahasa pergaulan yang pasaran pada jaman itu, adalah pilihan yang sangat cerdas untuk efek jauhnya, bahkan lebih besar lagi dari yang pernah dibayangkan oleh pendiri koran Medan Prijaji ini.
Beruntung aku memutuskan untuk kuliah lagi, setelah 5 tahun off, kalau tidak aku akan menjadi yang lain dari yang sekarang.
Beruntung aku mempuyai kawan-kawan yang telah mengenalkan pejuang-pejuang kemanusiaan yang tulen dan konsisten.
..Mari kawan, kita jaga agar API TETAP MENYALA!!
sm

2 comments: